Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillah, saya pernah membaca sebuah buku karya mas Ahmad Rifa’i Rif’an judulnya Generasi Emas, isinya seperti ini :
“Orang yang cerdas adalah orang yang sering mengingat kematian”
Saya pribadi sangat setuju dengan hal itu. Dalam tulisan sederhana ini, saya ingin menambahkan sedikit mengenai apa yang beliau tuliskan sebelumnya yaitu :
“Orang yang cerdas adalah orang yang sibuk mempersiapkan bekal amal jariyahnya untuk akhiratnya kelak. Meninggalkan jejak amal yang akan terus mengalir meskipun dirinya sudah meninggal.”
Sebagaimana dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).
Dari hadits di atas, kita bisa mengusahakan untuk mengamalkan tiga poin tersebut sebagai umur kedua bagi kita. Mungkin bagi yang belum menikah, bisa mengoptimalkan dua poin hadits di atas yaitu dengan berbagi dan menjadikan ilmu yang di kuasai bermafaat untuk orang lain. Sehingga, masa kesendiriannya terisi dengan aktivitas yang bermafaat untuk dunia dan akhirat. Jadi, setiap kita memiliki kesempatan yang sama untuk meraih amal jariyah yang sangat kita butuhkan di akhirat nanti.
Coba sekarang pikirkan, amal jariyah mana yang saat ini sedang kamu amalkan atau yang ingin kamu lakukan? Karena amal jariyah jika di jabarkan banyak bentuknya, jadi guru misalnya, atau jika sudah menikah dan memiliki anak, berusaha mendidik dan menjadi teladan terbaik untuk si anak, menjadi relawan atau donatur dalam lembaga sosial, atau bahkan menjadi penulis.
Saya pribadi sangat mengagumi ulama-ulama terdahulu yang karya tulisnya menjadi rujukan bagi kita para penuntut ilmu, salah satunya buku karya Imam An Nawawi yang berjudul Riyadhush shalihin yang sangat mahsyur di seluruh kalangan kaum muslimin di seluruh dunia. Tak terbayang berapa banyak pahala yang terus mengalir saat karya beliau di kaji dan di amalkan oleh para penuntut ilmu. Meskipun beliau sudah tiada, namun jejak karyanya yang bermanfaat tersebut menjadi sebab beliau panen pahala yang terus mengalir hingga hari akhir nanti.
Maa syaa Allah, banyak ulama-ulama dan para penulis lainnya yang menjadi inspirasi bagi saya untuk menjadi penulis. Kalau kamu, apa amalan yang ingin atau sedang kamu lakukan untuk di jadikan umur kedua untukmu? Silahkan tuangkan dalam komentar, semoga menjadi inspirasi dan semangat bagi yang lainnya.
Dunia terlalu singkat untuk kita yang ibadahnya masih banyak kurangnya, makanya kita butuh amal yang dengan amal tersebut bisa membantu kita panen pahala yang terus mengalir, meskipun kita sudah tiada.
Jazakallahu khairan katsiran bagi yang sudah support dan share tulisan sederhana ini, semoga Allah merahmati kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin.
Barakallahufiikum
Penulis : Ustadzah Novirayuniar
Tinggalkan Komentar